CARAPANDANG - Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat (sabtu pagi WIB), karena pejabat Federal Reserve tetap bersikap hawkish.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, meningkat 0,21 persen menjadi 105,5876 pada akhir perdagangan.
“Saya terus memperkirakan bahwa kenaikan suku bunga lebih lanjut mungkin diperlukan untuk mengembalikan inflasi ke 2,0 persen pada waktu yang tepat,” kata Gubernur Federal Reserve Michelle Bowman pada Jumat (22/9).
Dia mencatat bahwa para pejabat Fed memperkirakan inflasi akan tetap di atas 2,0 persen hingga setidaknya akhir 2025, menurut perkiraan median yang disampaikan para pembuat kebijakan dalam proyeksi ekonomi triwulanan yang dirilis minggu ini.
Presiden Fed Boston Susan Collins juga menyatakan dukungannya pada Jumat (22/9) untuk mempertahankan suku bunga tetap tinggi seiring perjuangan melawan inflasi yang terlalu tinggi terus berlanjut.
"Saya memperkirakan suku bunga mungkin harus tetap lebih tinggi, dan lebih lama, dibandingkan proyeksi sebelumnya, dan pengetatan lebih lanjut tentu saja tidak mungkin dilakukan."
Juga pada Jumat (22/9), indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur S&P Global meningkat menjadi 48,9 pada awal September dari 47,9 pada Agustus, menunjukkan kontraksi yang sedang berlangsung dalam aktivitas bisnis sektor manufaktur dengan laju yang melambat.