CARAPANDANG - Dolar AS naik tipis terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah laporan indeks harga konsumen (IHK) sedikit lebih tinggi dari perkiraan untuk Agustus, tetapi tidak banyak mengubah ekspektasi pasar terhadap jalur kenaikan suku bunga dari Federal Reserve.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,06 persen menjadi 104,7727 pada akhir perdagangan.
Biro Statistik Tenaga Kerja AS merilis laporan IHK terbaru pada Rabu (13/9/2023). Inflasi utama AS meningkat sebesar 0,6 persen pada Agustus dibandingkan bulan lalu sesuai antisipasi pasar. IHK inti yang tidak termasuk harga minyak dan pangan yang mudah berubah naik sebesar 0,3 persen, lebih tinggi dari perkiraan dan sebesar 0,2 persen pada Juli.
Laporan tersebut menunjukkan inflasi umum tumbuh 3,7 persen pada Agustus dibandingkan tahun lalu, meningkat dari kenaikan 3,2 persen pada Juli. Meningkatnya harga energi memicu kenaikan tersebut, sementara tekanan harga yang mendasarinya sebagian besar tidak terlalu besar.
Saham-saham AS menguat dan imbal hasil obligasi pemerintah AS terombang-ambing dalam kisaran yang ketat pada Rabu (12/9/2023) setelah data IHK dirilis.
"Ini adalah laporan inflasi yang rumit, mengingat kenaikan harga gagal mereda sehingga bank sentral dapat meninggalkan sikap hawkish-nya," kata Ed Moya, analis pasar senior di OANDA Corp.