Beranda Ekonomi Emas Bergerak di Zona Merah, Imbas Hawkish The Fed

Emas Bergerak di Zona Merah, Imbas Hawkish The Fed

Harga emas bergerak di zona merah tertekan oleh komentar hawkish pejabat The Fed, dan sikap para pelaku pasar yang masih mencermati rilis inflasi AS pada periode April 2023 yang berhasil turun ke bawah 5 persen YoY, terendah sejak April 2021.

0
Ilustrasi | Istimewa

CARAPANDANG - Harga emas bergerak di zona merah tertekan oleh komentar hawkish pejabat The Fed, dan sikap para pelaku pasar yang masih mencermati rilis inflasi AS pada periode April 2023 yang berhasil turun ke bawah 5 persen YoY, terendah sejak April 2021.

Mengutip data Bloomberg, harga emas Spot terpantau turun 4,28 poin atau 0,21 persen ke US$2.10,77 per troy ons. Sejalan, harga emas Comex turun 0,70 poin atau 0,03 persen ke US$2.019,80 per troy ons.  

Analis Monex Investindo Futures (MIFX) menyebutkan pelaku pasar yang juga masih mencermati rilis inflasi AS pada periode April 2023 yang berhasil turun ke bawah 5 persen YoY, terendah sejak April 2021. Rilis inflasi AS ini telah lebih rendah dari tingkat suku bunga AS, sebagaimana saat ini suku bunga AS berada di level 5 - 5,25 persen. 

"Kondisi ini mendorong pelaku pasar berspekulasi terhadap kebijakan the Fed yang berpotensi menahan suku bunganya pada Juni 2023 mendatang. Jika the Fed menahan laju kenaikan suku bunganya, maka potensi resesi dan krisis perbankan di AS menjadi reda, sehingga mendorong pelaku pasar untuk melepas safe haven dan harga emas tertekan," jelas Tim Analis MIFX daam riset, dikutip Minggu (14/5/2023). 

Selain resesi ekonomi, potensi krisis perbankan juga akan meningkat jika terjadi kenaikan suku bunga AS.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here