Saat ini, fokus investor tertuju pada perilisan data penggajian non-pertanian (non-farm payroll/NFP) dan tingkat pengangguran untuk periode Maret 2024.
Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan NFP untuk periode Maret lalu akan turun menjadi 200.000, dari sebelumnya sebesar 275.000 di Februari, sementara tingkat pengangguran kemungkinan akan tetap stabil di 3,9%.
Di lain sisi, pembelian yang kuat masih terjadi dari beberapa bank sentral dan arus masuk aset-aset safe-haven di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik telah meningkatkan permintaan emas, membantu mendorong harga emas melesat lebih dari 25% sejak Oktober 2023.
"Ini sangat overbought (jenuh beli) dan perlu adanya koreksi untuk meredakan ketegangan. Menurut pandangan saya, pemangkasan suku bunga The Fed sudah diperhitungkan," kata analis StoneX, Rhona O'Connell, dilansir dari Reuters. dilansir cnbcindonesia.com