CARAPANDANG - Harga emas berjangka jatuh ke level terendahnya dalam lebih dari sebulan pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), memperpanjang penurunan untuk hari keenam berturut-turut setelah kerugian mingguan terburuknya dalam hampir 2 bulan karena penguatan dolar AS terus menekan logam kuning.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman pada bulan Desember di Divisi Comex New York Exchange tergelincir 2,60 dolar AS atau 0,13 persen menjadi ditutup pada 1.944,00 dolar AS per ounce setelah menyentuh tertinggi sesi di 1.948,20 dolar AS dan terendah di 1.934,20 dolar AS.
Emas berjangka terpangkas 2,30 dolar AS atau 0,12 persen menjadi 1.946,60 dolar AS pada hari Jumat (11/8) setelah tergerus 1,70 dolar AS atau 0,09 persen menjadi 1.948,90 dolar AS pada hari Kamis (10/8), dan terpangkas 9,30 dolar AS atau 0,47 persen menjadi 1.950,60 dolar AS pada hari Rabu (9/8).
Penguatan terbaru dolar AS terhadap mata uang utama lainnya membebani harga emas pada hari Senin (14/8). Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,3 persen pada 103,19, merupakan level tertinggi sejak 6 Juli, menurut data FactSet
"Emas terus menurun sejak pertengahan Juli dan tren bearish itu sepertinya belum berakhir karena raja dolar kembali," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA seperti dikutip oleh MarketWatch.