Beranda Olahraga Eropa Tingkatkan Keamanan selama Olimpiade Paris di Tengah Ancaman Teroris

Eropa Tingkatkan Keamanan selama Olimpiade Paris di Tengah Ancaman Teroris

Menurut laporan media Prancis, sekitar 35.000 petugas kepolisian dan pasukan polisi militer (gendarme) dikerahkan setiap hari untuk mengawal penyelenggaraan Olimpiade. Jumlah ini ditingkatkan menjadi 45.000 pada upacara pembukaan, bersama dengan 18.000 tentara.

0
Xinhua

Ancaman ini tidak hanya terjadi di Paris, dengan banyaknya wilayah di Eropa yang juga bersiap untuk menghadapi potensi serangan teroris selama ajang olahraga terbesar di dunia tersebut. Ancaman ini dianggap sangat tinggi menyusul serangan mematikan di sebuah gedung konser di Moskow pada akhir Maret lalu. Insiden teroris terburuk di Rusia dalam beberapa tahun terakhir ini menewaskan 145 orang dan melukai 500 lebih lainnya.

   

Kelompok teroris ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan di Moskow. Sementara itu, Islamic State Khorasan Province (ISIS-K), sebuah cabang regional ISIS di Afghanistan, menyerukan kekerasan lebih lanjut di Rusia dan Eropa, dengan penekanan pada acara-acara olahraga.

   

Sebuah laporan 2023 dari Dinas Keamanan Negara Belgia memperingatkan bahwa Olimpiade dapat menjadi target potensial untuk serangan teroris. Oleh karena itu, badan-badan intelijen dari beberapa negara Eropa mengirim naradamping (liaison officer) ke Paris.

   

Pada Kamis (25/7), Darmanin mengatakan Prancis telah menerima bala bantuan sebanyak 1.750 petugas polisi, gendarme, dan petugas keamanan sipil dari 44 negara guna mendukung pasukan keamanan internal Prancis.


Foto yang diabadikan pada 26 Juli 2024 ini menunjukkan Prefektur Kepolisian Paris di latar depan dengan Menara Eiffel (kiri) dan Paris La Defense Arena di latar belakang menjelang upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 di Paris. (Xinhua/Pool/AFP/Julien de Rosa)

   

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here