Kunjungan dipandu oleh Jonny Wongso yang merupakan seorang Akademisi program studi Arsitektur di Universitas Bung Hatta. Ia memberikan edukasi terkait sejarah, pemanfaatan, dan nilai budaya dari situs Silo Gunung. Selanjutnya, peserta berkesempatan untuk memasuki lorong bangunan Silo Gunung di mana terdapat pameran foto, komposisi soundscape, dan proyeksi visual dengan narasi perjalanan batubara dari Sawahlunto sampai Silo Gunung dengan kereta api yang didesain oleh Komunitas Seni Media Sumatra Barat.
Dengan menyaksikan langsung bagaimana wujud warisan budaya Silo Gunung ini, diharapkan dapat semakin mendorong semangat para wakil nagari dan masyarakat untuk terus memelihara, memanfaatkan, dan mengembangkan potensi dari seluruh monumen WTBOS.
“Semoga kita dapat saling berkontribusi dan berpartisipasi untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan lain dalam rangka penguatan dan aktivasi jaringan ini,” tutur Edy.
Pada kesempatan yang sama, Koordinator Pengembangan Budaya Kemendikbudristek, Yayuk Sri Budi Rahayu, turut mendorong para peserta untuk menggiatkan rangkaian kegiatan ini. “Mari kita sampaikan bahwa Indonesia memiliki nilai budaya yang tak terhingga, terutama Sumatra Barat dengan potensi WTBOS-nya yang luar biasa,” ucap Yayuk.