CARAPANDANG.COM - Harga emas semakin terperosok. Harga emas di pasar global telah meninggalkan level US$2.500 dan telah turun selama tiga hari beruntun. Pelemahan emas ditengah penantian data pekerjaan Amerika Serikat (AS) yang dapat mempengaruhi kebijakan suku bunga yang akan segera diumumkan oleh The Federal Reverse (The Fed).
Pada perdagangan Selasa (3/9/2024) harga emas di pasar spot ditutup melemah 0,26% di level US$2.492,76 per troy ons. Pelemahan tersebut menjadikan penurunan harga emas selama tiga hari beruntun. Selama tiga hari tersebut harga emas sudah ambruk 1,1% dan membuat sang logam mulia terperosok ke bawah level US$ 2.500/try ons.
Sementara, pada pukul 06.21 WIB Rabu (4/9/2024), harga emas di pasar spot bergerak lebih tinggi atau naik 0,03% di posisi US$2.493,11 per troy ons.
Harga emas kembali melemah pada perdagangan Selasa, dimana fokus pasar beralih ke data pekerjaan AS yang akan datang, yang dapat memberikan wawasan tentang sejauh mana penurunan suku bunga yang diharapkan oleh The Fed pada bulan ini.
Menurut analis di Quantitative Commodity Research, pasar emas saat ini terpecah antara mereka yang menilai seberapa dalam potensi pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada bulan September dan mengantisipasi pemangkasan lebih lanjut dalam pertemuan-pertemuan berikutnya.
Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities, menjelaskan jika pelemahan emas saat ini adalah dampak dari proyeksi dan ekspektasi berlebihan pada periode sebelumnya.