Beranda Ekonomi Harga Emas Jatuh Usai Capai Rekor Tertinggi

Harga Emas Jatuh Usai Capai Rekor Tertinggi

Melesatnya indeks dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil US Treasury, mendorong emas jatuh usai cetak rekor tertinggi sepanjang sejarah, mengalahkan permintaan safe haven di tengah jelang Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden AS dan gejolak geopolitik di wilayah Timur Tengah.

0
Ilustrasi | Istimewa

Indeks dolar AS terbang ke 104,431 pada perdagangan Rabu kemarin (23/10/2024). Indeks terbang ke level tertinggi sejak akhir Juli 2024 atau hampir empat bulan terakhir. Sementara itu, imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun juga melesat ke 4,21% atau tertinggi sejak 26 Juli 2024.

Penguatan dolar AS dan imbal hasil US Treasury berdampak negatif ke emas. Pembelian emas dikonversi ke dolar sehingga kenaikan dolar AS membuat emas menjadi makin mahal untuk dibeli sehingga mengurangi pembelian.

Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.

"Ada beberapa aksi taking profit (ambil untung) dan imbal hasil Treasury meningkat, emas akan kesulitan bergerak naik mengingat arah imbal hasil Treasury," ujar Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures, kepada Reuters.

Namun, emas bisa mencapai level US$2.800 per troy ons pada akhir minggu karena permintaan safe haven, tambah Haberkorn.

"Ini adalah ketidakpastian terkait pemilu AS dan meningkatnya beban utang di AS. Mereka harus menerbitkan utang miliaran dolar juga menjelang pemilu ke pasar yang relatif tipis dan gelisah," ujar Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank.

Dengan pemilihan presiden AS kurang dari dua minggu lagi, Wakil Presiden Kamala Harris unggul tipis 46% hingga 43% atas mantan Presiden Republik Donald Trump, menurut jajak pendapat Reuters/Ipsos.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here