CARAPANDANG.COM - Harga emas spot menguat didukung oleh kekhawatiran geopolitik yang berlanjut dan pelemahan dolar Amerika Serikat. Sementara para pelaku pasar menantikan hasil rapat kebijakan Federal Reserve yang diperkirakan akan menghasilkan pemotongan suku bunga ketiga serta memberikan pandangan terkait prospek ekonomi tahun 2025.
Berdasarkan data Refinitiv harga emas di pasar spot pada Senin (16/12/2024) tercatat di US$2.652,5 per troy ons, menguat 0,16% dari posisi sebelumnya.
Sementara pada awal perdagangan hari ini (17/12/2024) pukul 6.15 WIB harga emas di pasar spot di US$2.651,25 per troy ons, turun tipis 0,03% dari posisi penutupan perdagangan kemarin.
"Saya pikir keberlanjutan risiko geopolitik berkontribusi pada kekuatan emas," kata Nitesh Shah, ahli strategi komoditas di WisdomTree.
Selain itu, Shah menambahkan, "China telah melanjutkan pembelian emas. Jadi, emas bereaksi terhadap berbagai faktor ini," sambil mencatat bahwa konsumen emas terbesar dunia, China, kemungkinan akan meningkatkan stimulus kebijakan untuk memulihkan ekonominya, yang juga akan mendukung harga emas.
Di sisi geopolitik, Israel pada hari Minggu sepakat untuk menggandakan populasinya di Dataran Tinggi Golan, mengutip ancaman dari Suriah meskipun sikap moderat telah ditunjukkan oleh pemimpin pemberontak yang menggulingkan Presiden Bashar al-Assad pekan lalu.