CARAPANDANG - Intel mengumumkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) lebih dari 15 persen dari stafnya, atau 15.000 karyawan, dalam sebuah memo kepada karyawan pada hari Kamis (1/8/), seperti dikutip dari TechCrunch, Jumat, waktu setempat.
Pengurangan besar-besaran ini merupakan bagian dari rencana besar untuk mengurangi pengeluaran sebesar 10 miliar dolar AS (Rp162 triliun) pada tahun 2025, setelah laporan pendapatan kuartal kedua yang buruk dan prospek yang suram."Pendapatan kami tidak tumbuh seperti yang diharapkan dan kami belum sepenuhnya mendapatkan manfaat dari tren kuat seperti AI," kata CEO Pat Gelsinger dalam memo kepada karyawan.
"Biaya kami terlalu tinggi, margin kami terlalu rendah. Kami perlu mengambil tindakan yang lebih berani untuk mengatasi keduanya – terutama mengingat hasil keuangan kami dan prospek untuk paruh kedua tahun 2024, yang lebih sulit dari yang diperkirakan sebelumnya," sambung dia.
Selain PHK, Intel akan secara luas menawarkan aplikasi untuk program "keberangkatan sukarela" kepada karyawan perusahaan minggu depan, menurut memo tersebut.
Perusahaan juga mengumumkan penawaran pensiun yang ditingkatkan secara menyeluruh untuk karyawan yang memenuhi syarat.