Mengingat, belanja itu tidak memberikan manfaat ke ekonomi dalam negeri, terutama terhadap UMKM, tetapi justru menguntungkan negara lain.
"Apa benar kebiasaan seperti ini? Sekda, sesmen, dirjen sampaikan, ini tidak benar. Mengumpulkan uang ini sangat sulit, belanjanya yang menikmati mereka negara lain. Bagaimana kita mau menggerakkan UMKM, menggerakkan ekonomi kita kalau belanjanya masih tidak berorientasi pada produk dalam negeri?" pungkas Jokowi.
Sebelumnya, Presiden Ke-7 RI itu juga seringkali menggunakan diksi 'bodoh' untuk merefleksikan rasa geramnya terkait belanja impor oleh kementerian dan lembaga.
Misalnya, saat Pengarahan tentang Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia (BBI) pada Jumat (25/3/2023).
Kala itu, Jokowi mengaku geram lantaran karena barang impor yang dipakai kementerian dan lembaga itu sejatinya sudah banyak yang diproduksi di dalam negeri, tetapi justru instansi lebih memilih menggunakan produk impor.
"Kita diam saja, tapi konsisten beli barang yang diproduksi pabrik-pabrik, industri-industri, UKM-UKM kita, kok enggak kita lakukan. Bodoh sekali kita kalau tidak melakukan ini," imbuh Jokowi.