Sebelumnya, satu-satunya akses adalah menggunakan perahu penyeberangan yang kapasitasnya terbatas dan tidak memadai untuk mengangkut logistik bantuan dalam jumlah besar.
Gusti Yennosa menyatakan keprihatinan mendalam atas musibah yang melanda warga. “Rumah-rumah banyak yang hanyut terbawa arus dan hancur. Bahkan ada keluarganya yang meninggal dunia dan masih ada yang belum ditemukan,” katanya.
Usai menyalurkan bantuan di Kabupaten Agam, rombongan jurnalis dan relawan tersebut melanjutkan perjalanan untuk mendistribusikan bantuan ke wilayah terdampak lainnya di Kabupaten Solok.