Sebagai penyumbang devisa terbesar bagi Kamboja, barang garmen, alas kaki, dan perjalanan (garment, footwear and travel/GFT) di negara Asia Tenggara itu mencatat penurunan ekspor pada paruh pertama 2023, sehingga Pemerintah Kamboja menaruh harapan pada RCEP dan FTA bilateral untuk meningkatkan pertumbuhannya.
Menurut laporan Departemen Umum Bea dan Cukai, Kamboja mengekspor barang GFT senilai 5,26 miliar dolar AS dari Januari hingga Juni tahun ini, turun 18,7 persen dari 6,47 miliar dolar pada periode yang sama tahun lalu.