CARAPANDANG - Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya untuk sesi keempat berturut-turut pada pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), di tengah kekhawatiran berkelanjutan atas kemungkinan gagal bayar utang AS dan data ekonomi makro dan pasar tenaga kerja yang optimis.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,34 persen menjadi 104,2424 pada akhir perdagangan.
Anggota parlemen AS meninggalkan Washington untuk liburan panjang akhir pekan pada Kamis (25/5/2023) tanpa kesepakatan untuk menaikkan plafon utang, tetapi kedua belah pihak hanya terpisah 70 miliar dolar AS dengan angka total yang akan lebih dari 1 triliun dolar AS, menurut sebuah sumber Reuters. dilansir antaranews.com
“Kegagalan mencapai kesepakatan untuk menaikkan atau menangguhkan batas utang pada tanggal-X akan menjadi sinyal negatif dari tata kelola yang lebih luas dan kesediaan AS untuk memenuhi kewajibannya secara tepat waktu, yang tidak mungkin konsisten dengan peringkat 'AAA'," kata Fitch.
Kepala strategi makro Amerika Utara Standard Chartered Steve Englander mengatakan jika Amerika Serikat akan gagal bayar, "itu akan menjadi positif bagi dolar dengan sangat cepat.
" Moody's Investor Service percaya bahwa dominasi dolar AS dalam perdagangan dan keuangan internasional akan bertahan selama beberapa dekade meskipun ada tantangan baru.