“Di Kabupaten Agam nagari merupakan basis keberhasilan Pembangunan daerah, sehingga kualitas data yang dimiliki suatu nagari sangat menentukan keberhasilan, dengan kehadiran program data nagari presisi ini bisa menjadi kunci dan solusi inovatif Pembangunan dengan data yang memiliki tingkat akurasi tinggi, teruji, dan berbasis digital.” Jelasnya.
Hasil riset data yang sudah di digitalisasi dapat diakses melalui link berikut https://webgis.desapresisi.id/monografi
Dirjen OTDA Kemendagri Dr Akmal Malik MSi mengungkapkan bahwa sebuah data tidak akan bisa mencapai keberhasilan Pembangunan jika data yang dimiliki tidak akurat.
“Kalau kita ingin mewujudkan Masyarakat yang lebih baik kuncinya adalah data.” Tegasnya
Pendiri Pitaloka Foundation, Rieke Dyah Pitaloka mengatakan, untuk melakukan pembangunan mesti harus ada data yang akurat.
“Data itu harus real, tak boleh asumsi. Bagaimana kita akan membantu masyarakat jika datanya tidak akurat,” katanya.
Menurut Anggota DPR RI itu, jika data yang dibuat perencana tidak akurat, itu sama saja dengan membunuh masyarakat.
Dia memuji kerjasama pihak nagari dan masyarakat sehingga Data Presisi hasil risetnya bersama IPB ini, bisa tersedia dan dapat diketahui secara detail.
Sementara, Dekan FEMA IPB, Sofyan Sjaf mengatakan ada sebanyak 228 indikator dalam data ini.
Banyaknya indikator, tentu akan sangat akurat, terlebih divalidasi oleh orang dalam.