Beranda Ekonomi Krisis Kartu Kredit Membayangi di Tengah Inflasi Turkiye

Krisis Kartu Kredit Membayangi di Tengah Inflasi Turkiye

Seorang wanita menunjukkan sejumlah kartu kredit di Ankara, Turkiye, pada 6 September 2024. (Xinhua/Mustafa Kaya)

0
528
Xinhua

Krisis tersebut diperparah oleh kenaikan suku bunga yang tajam usai pemilihan umum pada Mei 2023. Tingkat bunga keterlambatan pembayaran bulanan maksimum pada kartu kredit melonjak dari 1,66 persen menjadi 4,55 persen, sebuah langkah yang diambil oleh bank sentral Turkiye untuk mengatasi inflasi, tetapi membuat banyak pemegang kartu kredit kesulitan membayar tagihan.

   

Bagi Alican Akin, seorang desainer grafis berusia 24 tahun, konsekuensi akibat ketidakmampuan membayar utang sangatlah berat. "Bank menggugat saya dan mengancam akan menyita sepeda motor saya. Saya dipaksa untuk melunasi utang saya," tuturnya. Kisah Akin tersebut juga dialami oleh banyak kaum muda di Turkiye.

   

Para peminjam muda berusia 22 hingga 30 tahun memang makin beralih ke kartu kredit atau mencari limit kredit yang lebih tinggi, kata Beyza, seorang karyawan bank swasta yang meminta identitasnya dirahasiakan. "Jumlah klien yang memiliki rekening bergulir (revolving balance) atau mengalami gagal bayar (default) meningkat dengan cepat," imbuhnya.

   

Meski beberapa pakar menyoroti kurangnya literasi keuangan di kalangan dewasa muda, akar dari krisis ini berawal lebih jauh, yakni dari lanskap ekonomi Turkiye. Negara itu bergulat dengan inflasi terparahnya dalam beberapa dekade, yang mengakibatkan sebagian besar tenaga kerjanya hidup dengan upah minimum yang sangat rendah.


Seorang wanita menunjukkan sejumlah kartu kredit di Ankara, Turkiye, pada 6 September 2024. (Xinhua/Mustafa Kaya)

   

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here