Dengan kehadiran Masjid Sirah ini katanya, diharapkan menjadi kebanggaan masyarakat, khususnya masyarakat di sekitar pesisir Agam. Ia juga menegaskan, Masjid Sirah tidak hanya menjadi sarana tempat ibadah, tapi juga menjadi lambang wisata religi di Kabupaten Agam.
"Untuk itu, saya ucapkan selamat untuk masyarakat di sekitar Masjid Sirah, berbanggalah dan jaga masjid kita ini," ucapnya.
Sementara itu, Tokoh Masyarakat Tiku Selatan, A Rangkayo Basa mengatakan, pendirian Masjid Sirah telah melalui musyawarah mufakat para ninik mamak dan tokoh masyarakat. Ia menyebut, kehadiran masjid ini merupakan bentuk perhatian kepala daerah kepada warganya.
"Maka kami atas nama masyarakat Tiku mengucapkan terima kasih atas atensi bupati kepada daerah kami, khususnya di sektor wisata," ujarnya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk menjaga dan meramaikan Masjid Sirah. Ia berharap, shalat lima waktu akan didirikan di masjid ikonik itu.
Di lain sisi, peresmian Masjid Sirah sebagai ikon wisata baru di Kabupaten Agam menjadi harapan baru bagi masyarakat Tanjung Mutiara. Presmian Masjid Sirah tidak hanya dipandang sebagai sebuah acara seremonial semata, tetapi juga sebagai momentum penting dalam mengangkat potensi wisata dan spiritualitas di daerah tersebut.