Beranda Perspektif Menanti Babak Baru Bersih-bersih Mafia Match Fixing

Menanti Babak Baru Bersih-bersih Mafia Match Fixing

Sepak bola mulai disusupi oleh pelaku kriminal dan para pelaku diduga bergerak secara terorganisir, terutama dalam manipulasi pertandingan dan pengaturan skor.

0
Istimewa (Net)

CARAPANDANG - Oleh: Yogen Sogen– Penulis Buku Di Jakarta Tuhan Diburu dan Dibunuh

Langkah maju Indonesia dengan menerbitkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1980 tentang Tindak Pidana Suap sebenarnya bisa menjadi terobosan untuk menjerat semua tindak pidana suap di sektor swasta (non-government), namun karena kondisi politik rezim orde baru yang melindungi swasta kolega penguasa dan euforia reformasi yang menempatkan suap menjadi populer dalam konteks UU Tipikor, maka undang-undang yang sejatinya masih eksis dan berlaku ini menjadi terlupakan.

Pada konteks, sepakbola Indonesia, terdapat pergeseran yang fundamental, ada pesismisme di benak masyarakat Indonesia, dimana sepak bola mulai disusupi oleh pelaku kriminal. Para pelaku diduga bergerak secara terorganisir, terutama dalam manipulasi pertandingan dan pengaturan skor (match fixing).

Pengaturan skor dan manipulasi pertandingan sebagai ancaman serius.  Pecinta sepakbola wajib mempertanyakan, kemana arah masa depan sepak bola Indonesia. Praktek manipulasi sepak bola ini menjadi momok dalam sepak bola global, mirip pandemi yang menyebar di belahan dunia. Ada ketakutan, namun kita juga harus menaruh harapan serius pada sepak bola tanah air. Sebab membiarkan penyakit kronis dalam tubuh sepakbola, sama halnya mengubur mimpi-mimpi anak bangsa yang mencintai sepakbola, di sisi lain, kita melihat tidak ada tempat yang aman dari match fixing dan match manipulation di dunia ini.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here