Beranda Edukasi Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah

Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah

Hingga 2022, sekitar 11,43% sekolah dari semua jenjang di Indonesia telah memiliki jamban yang terpisah dan berfungsi dengan baik

0
Istimewa

“Sarana sanitasi sekolah yang berketahanan iklim dan inklusi mempunyai dampak yang signifikan terhadap kesehatan dan kesejahteraan anak-anak secara keseluruhan, menjamin martabat, keselamatan, dan kesehatan mereka, yang pada gilirannya meningkatkan kehadiran dan prestasi di sekolah,” ujar Kannan.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Yayasan Strategi Pengkajian Edukasi Alternatif Komunikasi (SPEAK) Indonesia Wiwit Heris Mandari menyampaikan, “Dengan dimasukkannya sehat lingkungan sebagai bagian dari fokus Gerakan Sekolah Sehat, maka kami berharap lebih banyak lagi sekolah di Indonesia yang memiliki akses sanitasi sekolah.”

Ia menjelaskan bahwa terdapat tiga indikator akses sanitasi sekolah yang sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), yakni akses terhadap air bersih yang layak dan cukup, akses terhadap jamban yang terpisah antara laki-laki dan perempuan dalam kondisi baik, serta akses terhadap fasilitas cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan air mengalir.

Sejak 2022, Kemendikbudristek telah meluncurkan Gerakan Sekolah Sehat (GSS) sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan derajat/status kesehatan satuan pendidikan dan peserta didik. Dalam GSS terdapat lima fokus sehat, yaitu sehat fisik, sehat gizi, sehat imunisasi, sehat jiwa, dan sehat lingkungan. Peluncuran Peta Jalan Sanitasi Sekolah 2024--2030 ini memperkuat komitmen pemerintah untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan berkualitas untuk masa depan anak Indonesia.

  • Tags

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here