Kunjungan itu direncanakan setelah Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Presiden China Xi Jinping sepakat untuk mengatur perjalanan Hayashi ke China ketika kedua pemimpin itu bertemu pada November 2022 di Bangkok untuk pembicaraan tatap muka pertama mereka.
Ketegangan antara China dan Amerika Serikat juga meningkat karena sejumlah hal, seperti Taiwan, yakni sebuah pulau demokratis yang memiliki pemerintahan sendiri yang dipandang Beijing sebagai bagian tak terpisahkan dari China yang pada akhirnya akan dipersatukan kembali dengan China daratan.
Kishida dan Xi bertemu di Bangkok, Thailand di sela-sela pertemuan para pemimpin Forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC).
Itu adalah pertemuan tatap muka pertama antara pemimpin Jepang dan China selama hampir tiga tahun.
Sementara itu, Qin Gang mengundang Hayashi ke China selama pembicaraan mereka melalui telepon pada awal Februari.
Akibat pandemi COVID-19 yang dimulai pada awal 2020, tidak ada diplomat tinggi Jepang yang mengunjungi China sejak Desember 2019, yakni tahun ketika Menteri Luar Negeri Jepang saat itu, Toshimitsu Motegi, mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri China saat itu, Wang Yi, di Beijing.