Beranda Ekonomi Minyak Naik 0,5 Persen Efek Permintaan Global

Minyak Naik 0,5 Persen Efek Permintaan Global

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober terangkat 41 sen atau 0,5 persen, menjadi menetap pada 86,81 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

0
istimewa

CARAPANDANG - Harga minyak menguat pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan rekor permintaan global dan pengetatan pasokan, mendorong harga ke kenaikan tujuh minggu berturut-turut, rekor terpanjang sejak 2022.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober terangkat 41 sen atau 0,5 persen, menjadi menetap pada 86,81 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September meningkat 37 sen atau 0,5 persen menjadi ditutup pada 83,19 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

IEA memperkirakan bahwa permintaan minyak global mencapai rekor 103 juta barel per hari pada Juni dan dapat mencapai puncak lainnya bulan ini.

Sementara itu, pengurangan produksi dari Arab Saudi dan Rusia memicu penurunan tajam dalam persediaan selama sisa tahun 2023, yang menurut IEA dapat mendorong harga minyak lebih tinggi lagi.

Pada Kamis (10/8/2023), Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) memperkirakan permintaan minyak global akan meningkat sebesar 2,44 juta barel per hari tahun ini, tidak berubah dari perkiraan sebelumnya. Prospek pasar minyak terlihat sehat untuk paruh kedua tahun ini, kata OPEC.

Data ekonomi AS minggu ini juga mengangkat sentimen pasar, memicu spekulasi bahwa Federal Reserve mendekati akhir dari kenaikan suku bunga yang agresif.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here