Beranda Ekonomi Minyak Naik 0,7 Persen Efek Pengurangan Produksi

Minyak Naik 0,7 Persen Efek Pengurangan Produksi

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS untuk pengiriman Oktober, menguat 61 sen atau 0,7 persen menjadi ditutup pada 90,77 dolar AS per barel

0
istimewa

CARAPANDANG - Harga minyak mencapai level tertinggi dalam 10 bulan pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), dan membukukan kenaikan mingguan ketiga karena terbatasnya pasokan yang dipicu oleh pengurangan produksi Arab Saudi dikombinasikan dengan optimisme seputar permintaan China mengangkat minyak mentah. Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman pada bulan November, terangkat 23 sen atau 0,3 persen menjadi menetap di 93,93 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS untuk pengiriman Oktober, menguat 61 sen atau 0,7 persen menjadi ditutup pada 90,77 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Kedua kontrak tersebut diperdagangkan pada level tertinggi 10 bulan untuk sesi kelima berturut-turut, dan naik sekitar 4,0 persen dalam basis mingguan.

Harga minyak juga berada di jalur kenaikan kuartalan terbesar sejak invasi Rusia ke Ukraina pada kuartal pertama pada tahun 2022.

Kekhawatiran pasokan terus menjadi pendorong harga sejak Arab Saudi dan Rusia bulan ini mengumumkan perpanjangan pengurangan pasokan gabungan sebesar 1,3 juta barel per hari hingga akhir tahun ini, kata Fiona Cincotta, analis di City Index.

Data produksi industri dan penjualan ritel yang lebih baik dari perkiraan di China juga telah mendorong harga minyak pada minggu ini, dengan kondisi ekonomi negara tersebut dianggap penting untuk permintaan minyak selama sisa tahun ini, Cincotta menambahkan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here