Menurut Haedar, Muhammadiyah sejak lama telah aktif membantu rakyat Palestina melalui berbagai bentuk bantuan kemanusiaan, seperti pengiriman dokter ke Gaza, penyediaan pendidikan bagi mahasiswa Palestina di Indonesia, serta pembangunan madrasah bagi anak-anak pengungsi di Beirut.
"Langkah-langkah yang bisa memecahkan masalah yang bersifat fast program itu juga tidak ada salahnya," katanya.
Menurut Haedar, menjaga kesatuan sikap di antara kelompok-kelompok pendukung kemerdekaan Palestina amat penting dengan menyikapi setiap perbedaan pandangan melalui dialog.
"Kita jangan saling kontradiksi yang akhirnya kita tidak bisa memobilisasi energi positif kita untuk Palestina. Saya yakin inilah tradisi dalam kehidupan kebangsaan kita," tutur Haedar.
Muhammadiyah, menurutnya, selalu siap bekerja sama dengan pemerintah dan semua elemen masyarakat dalam upaya mendukung rakyat Palestina.
Namun, ia berharap berbagai upaya tersebut benar-benar dijalankan dengan prinsip kemanusiaan dan berlandaskan semangat politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif.
"Langkah-langkah politik tentu juga harus menjadi perhatian pemerintah dengan semangat politik bebas aktif dan proaktif untuk mencari solusi," kata dia.