CARAPANDANG - Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) memulai latihan udara skala besar mereka di Jerman pada Senin waktu setempat dengan melibatkan Jepang yang bergabung dalam kapasitas sebagai pengamat.
Latihan udara itu dimaksudkan untuk menunjukkan solidaritas aliansi militer tersebut di tengah perang Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina.
Latihan itu disebut sebagai "pengerahan angkatan udara terbesar dalam sejarah NATO.
Dipimpin oleh Angkatan Udara Jerman, latihan itu dinamakan Air Defender 23 dan akan berlangsung hingga 23 Juni mendatang. Air Defender 23 di wilayah udara Eropa melibatkan sekitar 250 pesawat militer dari 25 negara anggota NATO dan mitra, termasuk Swedia dan Jepang.
Stockholm saat ini masih dalam proses penawaran untuk bergabung dalam aliansi militer itu.
Amerika Serikat sendiri menugaskan sekitar 2.000 personel darat dan udara serta 100 pesawat, termasuk jet tempur siluman F-35 yang canggih, sementara Angkatan Udara Bela Diri Jepang mengirimkan sebuah pesawat angkut, menurut angkatan bersenjata Jerman.
NATO dan Jepang terus memperkuat kemitraan mereka di Indo-Pasifik untuk menghadapi pengaruh Beijing yang terus meningkat di kawasan.
Kedua pihak memandang situasi keamanan di kawasan tersebut saling terkait dengan situasi di Eropa.