Beranda Perspektif ’Ndasmu Etik’ Simbol Pemimpin Berwatak Bengis

’Ndasmu Etik’ Simbol Pemimpin Berwatak Bengis

0
Istimewa (Net)

‘Ndasmu Etik’ dengan tegas telah menelanjangi keutamaan dan standar kepatutan terhadap ‘etik’ dan ‘moral’ yang harus melekat dalam diri Prabowo sebagai Calon Presiden di 2024. Umpatan-umpatan yang bengis, sinisme terhadap etik ini pernah diungkap Prabowo dalam panggung politik di Pilpres 2019. Berbagai ujaran sinis terus dilontarkan Prabowo terhadap Jokowi yang pada 2019 merupakan musuh politik Prabowo, publik belum lupa akan hal tersebut.

Dikutip dari Kamus Bahasa Jawa - Bahasa Indonesia terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1993), kata ndasmu berasal dari kata dasar endhas yang artinya "kepala".

Kata endhas termasuk dalam bahasa Jawa Krama Ngoko atau tingkatan yang paling kasar. Kata endhas biasanya dipakai sebagai umpatan, atau bisa juga ditujukan untuk hewan, misalnya endhas pitik (kepala ayam), endhas kebo (kepala kerbau), dan seterusnya.

Secara kontekstual, Prabowo memberi simbol kepada publik serta lawan politiknya bahwa dalam pertarungan Pilpres, iman ‘etik’ tidak ada lagi dalam ruang demokrasi, yang ada hanyalah keyakinan untuk mempertahankan kekuasaan yang menghalalkan segara cara. Ciri seperti ini yang akan melahirkan penguasa berwatak bengis dan melahirkan kekuasaan sebagai alat untuk mendominasi. Sebab ia mengakar pada penyembahan segala cara untuk berkuasa.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here