CARAPANDANG - Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menyatakan Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas pembunuhan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh serta menyebutnya sebagai kejahatan agresi, pelanggaran hukum internasional yang mencolok, dan pelanggaran serius terhadap kedaulatan Iran.
Pertemuan darurat pada Rabu yang dipicu oleh tuduhan Iran bahwa Israel membunuh Haniyeh yang juga merupakan mantan Perdana Menteri Palestina itu, diakhiri dengan kecaman keras terhadap tindakan Israel.OKI menekankan bahwa pembunuhan Haniyeh saat dia berada di Teheran merupakan pelanggaran berat terhadap hukum internasional, Piagam PBB, dan serangan terhadap integritas teritorial dan keamanan nasional Iran.
Pernyataan akhir yang dikeluarkan dari kota Jeddah, Arab Saudi, menyesalkan kejahatan perang dan genosida yang dilakukan oleh Israel di Gaza dan Tepi Barat, termasuk Yerusalem.
OKI juga mendesak Dewan Keamanan PBB memberlakukan gencatan senjata segera dan komprehensif terhadap agresi Israel dan memastikan akses yang memadai serta berkelanjutan terhadap bantuan kemanusiaan di seluruh Jalur Gaza.
Organisasi tersebut turut menyampaikan kekhawatiran tentang potensi eskalasi, khususnya sebagai tanggapan atas pembunuhan pemimpin Hizbullah Fuad Shukr di Beirut dan kemungkinan tindakan balasan dari Iran setelah pembunuhan Haniyeh.