Filipina memberikan akses kepada Amerika Serikat berdasarkan pakta pertahanan 2014 yang saat itu terbentuk karena kekhawatiran atas aksi China di Laut China Selatan dan ketegangan di sekitar Taiwan.
Perjanjian Kerjasama Pertahanan Yang Diperluas (EDCA) 2014 itu membuat Filipina dan AS bisa menggelar latihan bersama, prapenempatan peralatan dan membangun fasilitas-fasilitas seperti landasan pacu, penyimpanan bahan bakar dan tangsi militer, tetapi bukan merupakan kehadiran permanen.
Sejumlah pejabat pemerintah daerah menyatakan keberatan atas perluasan EDCA, tetapi Billy Adriano, warga Balabac, menyambut baik hal itu karena bisa meningkatkan keamanan negara. Manila tengah membangun sebuah landas pacu sepanjang 3 km di pangkalan udara tersebut, yang juga akan menampung bantuan kemanusiaan dan fasilitas-fasilitas bantuan bencana serta barak yang dapat digunakan Amerika Serikat sesuai kesepakatan EDCA.
“Ini dikelilingi oleh pulau-pulau, dan di sinilah kapal asing dari perairan internasional masuk dan melewati SLOC (jalur komunikasi laut) kita,” kata Centino tentang lokasi pangkalan udara tersebut. “Jika kita diharuskan mempertahankan (wilayah kita), maka kita harus bisa mendeteksi dan mengidentifikasi penyusupan,” kata Centino, mengenang sebuah insiden di mana sebuah kapal asing menyelinap ke Laut Sulu dekat Palawan.