CARAPANDANG - Partai kiri radikal Prancis, La France Insoumise (LFI), telah meminta dukungan dari berbagai kelompok politik untuk memakzulkan Presiden Emmanuel Macron. Mereka menilai Macron telah gagal dalam menjalankan tugas konstitusionalnya sebagai pemimpin negara.

Menurut laporan La Monde, Macron saat ini berhadapan dengan LFI dan sekutu-sekutunya yang berasal dari aliran hijau, sosialis, dan komunis. Hal ini terjadi karena Macron menolak mengangkat Lucie Castets, kandidat yang diusulkan oleh aliansi tersebut, sebagai Perdana Menteri.

Aliansi partai-partai kiri, Nouveau Front Populaire (NFP), memenangkan pemilihan legislatif pada Juli 2024 namun tidak berhasil mendapatkan mayoritas di parlemen. Akibatnya, mereka terpaksa berbagi kekuasaan dengan kubu kiri moderat, sayap kanan radikal Rassemblement National (RN), dan kelompok tengah yang dipimpin oleh Macron.

"Parlemen dan Senat harus melindungi demokrasi dari tendensi otoriter presiden," kata seorang politisi LFI yang dikutip oleh La Monde pada hari Minggu (1/9/2024). Ketua Fraksi LFI di Parlemen, Mathilde Panot, telah menyebarkan rancangan resolusi pemakzulan terhadap Macron kepada semua anggota Majelis.

Proses pemakzulan yang diatur dalam Pasal 68 Konstitusi Prancis memang menemui kendala besar, karena membutuhkan persetujuan dua pertiga dari gabungan anggota Majelis dan Senat.