Kendati inflasi CPI mengalami kenaikan, namun pasar menilai inflasi diperkirakan akan turun dalam beberapa bulan mendatang karena harga sewa pasar telah turun, menurut Mark Zandi, kepala ekonom di Moody's Analytics. Dibutuhkan waktu agar dinamika tersebut dapat dimasukkan ke dalam perhitungan inflasi Departemen Tenaga Kerja, tambahnya.
Tidak sampai disitu, pada Jumat pekan ini juga dirilis data inflasi produsen (Producer Price Index/PPI) yang lebih rendah 0,1% mtm namun sedikit naik menjadi 1% yoy.
Angka tersebut masih di bawah ekspektasi pelaku pasar yang meyakini PPI secara tahunan naik menjadi 1,3%.
Di tengah inflasi yang masih cukup mix, tetapi pelaku pasar masih meyakini bahwa bank sentral AS (The Fed) akan memangkas suku bunganya pada 2024.
Berdasarkan perangkat CME FedWatch, 75,4% pelaku pasar berekspektasi The Fed akan memangkas suku bunganya sebesar 25 basis poin (bps) pada Maret 2024 dan di akhir tahun 2024, suku bunga acuan The Fed berada di level 3,5-3,75%.
Hal ini yang membuat harga emas akhirnya merangkak naik mengingat ketika suku bunga acuan menurun, maka indeks dolar AS (DXY) berpotensi mengalami depresiasi dan harga emas dunia menguat. dilansir cnbcindonesia.com