Laporan: Elly Syafni
LIMA PULUH KOTA, CARAPANDANG - Pemerintah Daerah Kabupaten Limapuluh Kota berkomitmen untuk memperingati setiap tahunnya tujuh rangkaian peristiwa sejarah yang terjadi dalam rentang waktu perjuangan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Kabupaten Limapuluh Kota. Ini merupakan sejarah penting, dan telah dituangkan dalam peraturan bupati nomor 41 tahun 2018 tentang penyelenggaraan peringatan Hari Bela Negara dan seluruh rangkaian peristiwa selama masa perjuangan tersebut.
Hal itu disampaikan Bupati Limapuluh Kota, yang dibacakan Kepala Badan Kesbangpol Elsiwa Fajri pada peringatan Koto Tuo Lautan Api di Nagari Koto Tuo, Kecamatan Harau, Senin, (10/6/24).
Dilanjutkan Kepala Badan Kesbangpol Elsiwa Fajri, peristiwa Koto Tuo Lautan Api yang heroik seyogyanya menjadi momentum bagi masyarakat untuk meneruskan nilai-nilai yang diwariskan oleh para pejuang dalam mempertahankan kemerdekaan. "Dalam konteks pembangunan sekarang, nilai juang Koto Tuo Lautan Api yang menginspirasi masih relevan dan perlu dijiwai oleh berbagai komponen masyarakat dan Nagara", ucapnya.
Elsiwa Fajri mengatakan bahwa perjuangan belumlah selesai, semangat perjuangan para pahlawan dalam mempersatukan bangsa harus tetap dipelihara dan dipertahankan dengan mewujudkan jiwa pembangunan yang tangguh. "Kemerdekaan sebagai warisan para pahlawan hendaknya kita isi dengan jiwa pembangunan dengan semangat kebersamaan", tukasnya.