CARAPANDANG - Konferensi Industri Pasokan Tenaga Listrik (Conference on the Electric Power Supply Industry/CEPSI) ke-24, yang dibuka pada Jumat (20/10) di kota pesisir China tenggara, Xiamen, mencatatkan inovasi teknologi dan kerja sama industri yang erat di antara para partisipan global.
Dengan luas total sekitar 17.500 meter persegi, CEPSI 2023 menampilkan berbagai pencapaian inovasi dan pengembangan unit-unit anggota Asosiasi Industri Pasokan Tenaga Listrik Asia Timur dan Pasifik Barat, menyuguhkan platform bagi para pelaku industri domestik maupun internasional untuk menjajaki potensi inovasi teknologi guna memenuhi permintaan pasar.
Suhanee Sutree Chit, kepala departemen perencanaan sistem dan pasar industri Tenaga Nasional Berhad, sebuah perusahaan utilitas listrik terkemuka di Malaysia, sedang membidik program kerja sama dengan perusahaan-perusahaan China.
Chit dan rekan-rekannya tertarik dengan teknologi tegangan tinggi arus searah (high voltage direct current/HVDC) yang telah dikembangkan China selama bertahun-tahun. Dia meyakini jika teknologi ini dapat diterapkan di Malaysia, maka teknologi ini akan memberikan manfaat bagi perdagangan listrik, pembagian sumber daya, dan integrasi energi terbarukan antara negara-negara tetangga seperti Singapura, Filipina, dan Indonesia.
Mereka juga mengadakan sejumlah pertemuan bisnis dan bertemu dengan China Southern Power Grid Co., Ltd. (CSG) untuk menjajaki kemungkinan kerja sama dalam transisi energi.