Sementara itu seorang analis untuk International Crisis Group, Mairav Zonszein. mengatakan pembunuhan Haniyeh tidak akan memengaruhi posisi politik Netanyahu dalam jangka panjang. Ia tetap tak akan disukai warganya sendiri.
"Bahkan jika banyak orang Israel senang dengan pembunuhan itu ... Saya tidak berpikir itu mengubah fakta bahwa sebagian besar masyarakat masih menginginkannya turun", kata Zonszein
"Namun bisa saja dapat membangun narasi kemenangan dan kelangsungan hidup politik bagi Netanyahu," tambahnya.
Gagalnya Negosiasi Gaza?
Kematian Haniyeh dapat menggagalkan proses negosiasi untuk gencatan senjata di Gaza. Ia merupakan sosok pengawas dalam proses perdamaian itu.
Negosiasi selama berbulan-bulan yang dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat (AS) antara Hamas dan Israel disebut telah gagal untuk mengamankan gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera. Dari 251 sandera yang disandera pada tanggal 7 Oktober, 111 masih ditahan di Gaza, termasuk 39 yang telah dipastikan tewas oleh militer Israel.
"Jika Haniyeh dikeluarkan sekarang, sulit untuk melihat bagaimana hal itu akan menghasilkan sesuatu selain radikalisasi lebih lanjut dalam gerakan tersebut", kata Hugh Lovatt, seorang analis di Dewan Eropa untuk Hubungan Luar Negeri.
"Haniyeh memang mewakili arus yang lebih moderat dan pragmatis dalam Hamas", katanya.
"Paling tidak, itu berarti bahwa kesepakatan gencatan senjata dengan Israel sekarang sama sekali tidak mungkin," imbuh Lovatt.