Reaksi dari masyarakat online terbagi, beberapa berpendapat bahwa petugas polisi hanya melakukan tugasnya untuk menghukum pembuli. Namun banyak yang mengecam tindakannya sebagai kekerasan yang tidak seharusnya dilakukan.
“Bahkan jika dia seorang pembuli, polisi seharusnya membawa masalah ini ke jalur hukum. Bukan menggunakan kekerasan,” kata komentar seorang pengguna media sosial.
Survei menunjukkan lebih dari 50% anak-anak di Tiongkok pernah menjadi korban perundungan. Survei ini dilakukan oleh Pusat Riset Anak Muda dan Anak-anak yang terkait dengan pemerintah.
Hal tersebut menunjukkan besarnya masalah perundungan di sekolah-sekolah di negara tersebut. Banyak siswa merasa enggan melaporkan perundungan karena sering dianggap remeh oleh orang dewasa.
Sebagai respons, pemerintah Tiongkok baru-baru ini memberikan wewenang lebih besar kepada sekolah untuk menangani perundungan. Kementerian Pendidikan mengharuskan setiap sekolah untuk mengadakan pertemuan anti-perundungan dua kali setiap semester.
Pemerintah juga mengharuskan sekolah-sekolah untuk memasang kamera pengawasan di area tersembunyi. Namun, insiden ini menyoroti kembali pentingnya penanganan yang hati-hati dalam menangani masalah perundungan di sekolah.