Beranda Ekonomi Rupiah Melemah Dipengaruhi Tarif Impor Tambahan AS Terhadap China

Rupiah Melemah Dipengaruhi Tarif Impor Tambahan AS Terhadap China

Analis Bank Woori Saudara Rully Nova menilai, pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi pemberlakuan tarif impor tambahan sebesar 50 persen dari Amerika Serikat (AS) terhadap barang-barang dari China.

0
istimewa

Selanjutnya, Beijing menetapkan tarif tambahan hingga 15 persen untuk impor produk pertanian utama AS, termasuk ayam, babi, kedelai, dan daging sapi.

China tercatat eksportir terbesar kedua AS setelah Meksiko dan pasar ekspor terbesar ketiga AS setelah Kanada dan Meksiko.

Tercatat, Negeri Tirai Bambu mengekspor 426,9 miliar dolar AS ke AS berupa ponsel pintar, furnitur, mainan dan produk lainnya, tetapi juga membeli produk-produk AS seperti semikonduktor, bahan bakar fosil, barang pertanian dan barang lain senilai 147,8 miliar dolar AS.

Sebagai respon atas tarif tambahan dari Amerika, China telah bahwa apa yang dilakukan Trump tidak berdasar dan merupakan praktik khas intimidasi sepihak. Karena itu, China akan memberikan tindakan balasan dengan tujuan melindungi kedaulatan, keamanan, dan kepentingan pembangunan negara itu, serta mempertahankan tatanan perdagangan internasional yang normal.

Juru Bicara Kementerian Perdagangan China menegaskan akan berjuang hingga akhir jika pihak bertekad menempuh jalan yang salah dengan memberikan tarif tambahan.

Kendati terjadi perang dagang, Rully menilai pelemahan kurs rupiah tak terlalu dalam seiring intervensi Bank Indonesia (BI) sejak Selasa (8/4) di pasar spot dan pasar Non-Deliverable Forward (NDF) domestik maupun offshore.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here