"RUU tersebut akan menjadi malapetaka dalam situasi yang sudah merupakan bencana absolut ini," kata Sekjen PBB Antonio Guterres.
CARAPANDANG.COM, PBB, 9 Oktober (Xinhua) -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Selasa (8/10) mengungkapkan "kekhawatiran mendalam" terkait rancangan undang-undang (RUU) Israel yang dapat menghalangi Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina di Kawasan Timur Tengah (UNRWA) dalam melanjutkan tugas-tugas esensialnya di Wilayah Palestina yang Diduduki.
"Di tengah semua pergolakan yang terjadi, UNRWA sangat diperlukan, lebih dari sebelumnya," tutur Guterres kepada para wartawan di kantor pusat PBB di New York.
Guterres mengatakan bahwa dirinya telah menulis surat secara langsung kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menyampaikan kekhawatirannya terkait RUU tersebut. "RUU tersebut akan menghambat upaya meringankan penderitaan manusia dan ketegangan di Gaza, dan tentu saja, di seluruh Wilayah Palestina yang Diduduki."
"RUU tersebut akan menjadi malapetaka dalam situasi yang sudah merupakan bencana absolut ini," ujar Guterres.
Sekjen PBB itu mengatakan bahwa secara operasional, RUU tersebut kemungkinan besar akan menjadi pukulan mengerikan bagi respons kemanusiaan internasional di Gaza, karena kegiatan UNRWA merupakan bagian integral dari respons itu. "Sangat tidak mungkin untuk mengisolasi satu badan PBB dari yang lainnya," kata Guterres.