Selain penambahan ruang kelas, pembangunan juga mencakup fasilitas laboratorium komputer dan Unit Kesehatan Sekolah (UKS). Taslim menjelaskan bahwa proyek pembangunan UKS memiliki nilai kontrak sebesar Rp138.700.000, sedangkan pembangunan laboratorium komputer bernilai Rp296.751.000. Kedua proyek ini didanai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2024, dengan masa pelaksanaan selama 150 hari kalender.
Saat ini, SMPN 3 Tanjung Mutiara memiliki 199 siswa dengan 7 rombongan belajar, namun hanya terdapat 6 ruang kelas. Salah satu ruang belajar bahkan harus menggunakan laboratorium IPA sebagai kelas darurat.
Taslim menambahkan, peningkatan fasilitas di SMPN 3 Tanjung Mutiara merupakan bagian dari program jangka panjang Pemkab Agam untuk memperkuat infrastruktur pendidikan di seluruh wilayah kabupaten. Menurutnya, kualitas sarana dan prasarana sekolah memegang peran penting dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif dan nyaman bagi para siswa.
“Kami tidak hanya ingin memastikan semua siswa memiliki akses ke pendidikan, tetapi juga pendidikan yang berkualitas dengan dukungan fasilitas yang memadai. Pembangunan ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan anak-anak kita,” ujar Taslim.
Keberadaan UKS yang lebih baik juga diharapkan dapat meningkatkan perhatian terhadap kesehatan siswa. Taslim menegaskan pentingnya UKS dalam mendukung kesehatan dan kesejahteraan siswa, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada peningkatan prestasi belajar mereka.