Selain naik kendaraan, pengenalan sejarah dan akulturasi masyarakat Singapura juga bisa dilakukan dengan mengikuti #Instawalk, wisata foto di Bugis Street, Waterloo dan Kampung Gelam. Pada tur ini, wisatawan dapat mengabadikan momen selama mereka di Singapura secara estetik, sambil berkunjung ke restoran, kafe, dan toko-toko unik.
Dengan destinasi dan kampanye "Made in Singapore" terbaru ini, diharapkan jumlah turis Indonesia yang datang ke Singapura semakin bertambah, sebab turis Indonesia adalah pengunjung yang terbanyak yang datang ke negara Singa ini.
Singapore Tourism Board mendata sepanjang tahun 2022, kunjungan wisatawan Indonesia berjumlah 1,1 juta orang, tertinggi dibandingkan India sebanyak 686 ribu wisatawan, dan Malaysia 591 ribu wisatawan.
Hafez mengungkapkan pihaknya menargetkan kedatangan 2 juta turis Indonesia ke Singapura, dengan potensi kedatangan yang makin meningkat dalam dua tahun kedepan seiring pandemi yang mulai berakhir.
"Dalam dua tahun ke depan, kami menargetkan kunjungan wisatawan kembali ke normal seperti sebelum COVID-19, yaitu 3,1 juta," ujarnya.
Hafez mengungkapkan bahwa mengundang kehadiran wisatawan Indonesia datang ke Singapura cukup menantang, sehingga Singapura mencoba memahami karakteristik masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam.
"Kami memasang label sertifikasi halal di berbagai restoran serta membangun mushola di lokasi wisata dan memperluas masjid," katanya.