Seseorang yang sehat mungkin memiliki usia biologis yang lebih rendah daripada usia kronologis (atau usia sebenarnya), sementara orang yang kurang sehat mungkin mengalami penuaan yang lebih cepat daripada usia kronologisnya.
"Pengurangan penuaan biologis akibat omega-3, vitamin D, dan olahraga ini mungkin "tampak kecil", tetapi dapat memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan masyarakat," jelas penulis utama studi Heike Bischoff-Ferrari, MD, MPH, DrPH , ketua Geriatrics and Ageing Research di Universitas Zurich.
Dalam penelitian ini, partisipan mengikuti kelompok perawatan, yang melibatkan berbagai kombinasi suplementasi omega-3, suplementasi vitamin D, dan/atau latihan kekuatan selama 30 menit tiga kali seminggu.
Para peserta menjalani pengambilan darah empat kali selama tiga tahun, dan para peneliti menganalisis sampel menggunakan berbagai "jam epigenetik". Tes ini melacak perubahan dalam molekul DNA, yang memungkinkan para ilmuwan mengukur penuaan biologis dan kronologis seseorang.
Setelah menganalisis DNA peserta, menemukan bahwa asam lemak omega-3 benar-benar memperlambat penuaan pada tingkat biologis, terlepas dari indeks massa tubuh (BMI), usia, dan jenis kelamin peserta.
Meskipun tidak diselidiki secara khusus dalam studi baru ini, para ahli mengatakan ada sejumlah alasan mengapa ketiga perubahan gaya hidup ini dapat memengaruhi penuaan pada tingkat molekuler.