CARAPANDANG - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir mengumumkan bahwa Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) telah sepakat untuk mengakhiri dualisme kepengurusan yang melanda sejumlah federasi olahraga di Indonesia.
Pengumuman ini disampaikan Erick Thohir dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, yang turut dihadiri oleh Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman dan Sekretaris Jenderal KOI Wijaya Mithuna Noeradi.
"Alhamdulillah, dari KONI dan KOI bersepakat, kita akan menyelesaikan dualisme (sejumlah cabang olahraga)," ujar Erick Thohir.
Kesepakatan ini menjadi titik terang dalam menyelesaikan persoalan kepengurusan ganda yang melibatkan beberapa cabang olahraga, seperti tenis meja, anggar, tinju, berkuda, dan sepak takraw. Sebelumnya, Menpora telah memberikan batas waktu hingga Desember 2025 bagi semua pihak untuk menyelesaikan masalah ini.
Erick Thohir menegaskan bahwa penyelesaian dualisme ini penting agar tidak mengorbankan para atlet.
"Jangan sampai atlet-atlet menjadi korban. Mereka masa depan bangsa kita yang menjadi duta bangsa yang bisa mengibarkan bendera Merah Putih di luar negeri," katanya.
Dia juga menekankan bahwa penyelesaian tata kelola organisasi olahraga prestasi yang berlarut-larut merupakan prioritas.
Tujuannya adalah untuk mewujudkan kedigdayaan Indonesia di pentas olahraga dunia, selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.