Para pengguna media sosial Malaysia lainnya juga mengecam tindakan Takaichi, menyebutnya "tidak sopan, bodoh, dan berbahaya." Beberapa netizen bahkan membagikan kisah singkat tentang penderitaan rakyat Malaysia selama pendudukan Jepang, terutama akibat kelaparan dan kekerasan.
Julia Roknifard, seorang pakar hubungan internasional di Taylor's University di Malaysia, menyatakan bahwa revisionisme sejarah dan upaya untuk menyangkal kebenaran sejarah sangatlah berbahaya. Menurutnya, sangat disayangkan bahwa kepemimpinan politik Jepang berusaha untuk mengemas ulang dan mendistorsi sejarah Perang Dunia II.