CARAPANDANG - Meta melanjutkan upaya untuk meningkatkan keamanan bagi remaja pengguna platformnya dengan menambahkan fitur pencegahan pemerasan seks atau yang dikenal dengan istilah sextortion di Instagram.
Sebagaimana dikutip oleh Engadget pada Kamis (17/10), Meta menyatakan bahwa pembaruan tersebut akan mempersulit akun yang berpotensi melakukan penipuan dengan menyasar remaja di Instagram.
Dalam hal ini, Instagram akan mulai mengirim permintaan mengikuti dari akun tersebut ke folder spam pengguna atau memblokir akun sepenuhnya.
Aplikasi juga akan mulai menguji peringatan bagi remaja saat mereka menerima pesan dari akun mencurigakan, memperingatkan mereka bahwa pesan tersebut tampaknya berasal dari negara lain.
Selain itu, Instagram akan mendeteksi akun-akun penipu potensial dengan cara melihat jumlah remaja yang diikuti dan memeriksa daftar Tandai atau Simpan pada akun terkait.
Perusahaan akan mencegah mereka melihat daftar pengikut remaja dan akun yang telah menandai mereka di foto.
Perusahaan tidak menyampaikan secara pasti bagaimana cara menentukan akun yang dianggap "berpotensi melakukan penipuan."
Juru bicara perusahaan mengatakan bahwa mereka menggunakan sinyal seperti usia pemilik akun dan apakah akun tersebut memiliki pengikut yang sama dengan remaja yang ingin diajak berinteraksi.
Guna meningkatkan pelindungan bagi remaja pengguna platformnya, Meta juga membuat perubahan untuk mencegah penyebaran gambar intim di media sosialnya.