Jika Kamala Harris memenangkan pemilihan, harga emas mungkin mengalami penurunan dalam beberapa minggu setelah hasilnya. Penurunan ini dapat divalidasi oleh resistensi jangka panjang yang kuat yang diamati pada grafik mingguan, termasuk kondisi pasar yang terlalu banyak dibeli.
Masa jabatannya sebagai presiden diantisipasi tidak terlalu inflasioner dibandingkan Trump, sehingga mengurangi urgensi investor menggunakan emas sebagai nilai lindung inflasi. Pemerintahan Harris juga kemungkinan akan menegakkan stabilitas ekonomi yang mirip dengan pemerintahan Biden, yang dapat mengurangi daya tarik emas sebagai aset safe haven.
Namun demikian, jika harga emas turun pada awalnya, harga tersebut diproyeksikan akan naik lagi pada tahun 2025 jika pemotongan suku bunga AS terus berlanjut, sehingga meningkatkan daya tarik emas dalam jangka panjang. Lebih jauh, resistensi yang kuat pada grafik mingguan menunjukkan bahwa emas mungkin menghadapi resistensi di sekitar level US$2.800 hingga US$3.000 per troy ons, yang berpotensi memicu koreksi yang signifikan.
Di sisi lain, jika Donald Trump memenangkan pemilihan, harga emas diperkirakan akan naik karena tekanan inflasi yang meningkat dan ketidakpastian yang meningkat. Dalam hal ini, harga dapat menembus resistensi dan terus naik secara parabola.