CARAPANDANG - Oleh: Amir Fiqi, Pemerhati Sosial dan Politik
Beberapa kesempatan Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa kepemimpinan harus berlanjut. Bahkan dia menganalogikan kepemimpinan seperti lari estafet dan bukan seperti meteran pom bensin yang dimulai dari nol.
Dan publik pun menangkap keberlanjutan yang diharapkan Presiden Jokowi adalah kepemimpinan setelahnya meneruskan kerja-kerja yang sudah dia kerjakan selama menjabat sebagai kepala negara. Misalnya, pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur, dan pembangunan-pembangunan infrstruktur lainnya yang sudah berjalan. Selain itu, program-program kerja untuk kesejahteraan rakyat.
Penulis pun menangkap apa yang disampaikan oleh Presiden Jokowi mengandung pesan politik kepentingan dalam menyambut Pilpres 2024, yaitu mengarahkan agar para pendukungnya untuk memilih calon presiden yang tegak lurus melanjutkan program-program kerjanya. Bukan sebaliknya, calon presiden yang mengusung perubahan.
Jika melihat peta politik sampai saat ini sudah ada tiga nama bakal calon presiden yang muncul ke permukaan. Tiga nama ini memiliki elektabilitas yang tinggi di sejumlah lembaga survei. Mereka adalah Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Sedangkan untuk bakal calon wakil presiden adalah Muhaimin Iskandar yang akan mendampingi Anies Baswedan.