CARAPANDANG - Turki menyatakan keinginannya untuk bergabung dengan blok ekonomi berkembang BRICS, meskipun belum mengajukan permohonan keanggotaan. Pernyataan ini disampaikan oleh seorang pejabat senior Turki pada hari Selasa (3/9/2024).
Badan berita Bloomberg melaporkan pada hari Senin (3/9/2024) Turki telah secara resmi mengajukan diri untuk bergabung dengan BRICS beberapa bulan yang lalu. Omer Celik, juru bicara Presiden Recep Tayyip Erdogan, mengatakan Erdogan sudah menyampaikan keinginannya beberapa kali untuk menjadi anggota BRICS.
Meskipun prosesnya sedang berlangsung, belum ada perkembangan konkret. BRICS awalnya dibentuk oleh Brasil, Rusia, India, dan Tiongkok pada 2006, dengan Afrika Selatan bergabung pada 2010.
Baru-baru ini, blok ini berkembang dengan penambahan negara-negara seperti Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab. Arab Saudi dan Azerbaijan juga tertarik untuk bergabung, seperti yang dilansir dari Associated Press News.
Blok ini bertujuan memperkuat suara negara-negara Global South dan menyerukan tatanan dunia yang lebih adil. Serta reformasi lembaga-lembaga internasional seperti PBB, IMF, dan Bank Dunia.
Erdogan, yang telah memimpin Turki selama lebih dari 20 tahun, berusaha memperkuat kebijakan luar negeri yang lebih mandiri dan meningkatkan peran global negaranya. Turki juga kecewa dengan lambannya kemajuan dalam negosiasi keanggotaan dengan Uni Eropa.
