CARAPANDANG.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kini berada di tengah badai politik terkait kesepakatan sandera dalam perang Gaza setelah penangkapan beberapa orang yang diduga membocorkan dokumen rahasia dari kantornya.
Pada akhir pekan lalu, sebelum dimulainya Shabbat, pengadilan Israel mengumumkan penangkapan ini, menyatakan bahwa penyelidikan gabungan polisi, dinas keamanan internal, dan militer menemukan adanya "pelanggaran keamanan nasional akibat penyediaan informasi rahasia secara ilegal" yang juga "menghambat pencapaian tujuan perang Israel."
Salah satu dari mereka yang ditangkap diyakini adalah juru bicara perdana menteri.
Sementara rincian lebih lanjut masih tertutup oleh sebagian perintah gag order, media Israel melaporkan bahwa tujuan perang yang dimaksud adalah pembebasan 101 sandera Israel yang masih ditahan oleh Hamas.
Dilansir The Guardian, Minggu (3/11/2024), para tersangka diduga telah membocorkan dokumen strategi Hamas yang ditemukan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Gaza, dan memanipulasi materi tersebut untuk menciptakan kesan bahwa kelompok militan Palestina itu berencana menyelundupkan sandera ke Mesir, kemudian ke Iran atau Yaman.
Pada bulan September, Netanyahu menyebut klaim ini dalam wawancara dan konferensi pers untuk mendukung permintaan baru agar pasukan Israel tetap berada di perbatasan Gaza-Mesir, meskipun permintaan tersebut ditolak oleh Hamas sebagai syarat yang belum disepakati kedua belah pihak.