Pemerintah dan Bank Indonesia pun tercatat terus menunaikan pembayaran cicilan pokok dan bunga ULN Indonesia yang secara total pada Oktober 2024 dibayarkan senilai US$ 2,04 miliar, lebih rendah dari pembayaran bulan sebelumnya US$ 3,52 miliar.
Rincian untuk pembayaran cicilan pokok ULN pemerintah dan bank sentral senilai US$ 1,60 miliar, lebih rendah dari bulan sebelumnya US$ 2,95 miliar. Sedangkan bunga yang dibayarkan US$ 446 juta, dari bulan sebelumnya US$ 564 juta.
Selain ULN pemerintah yang turun, ULN swasta juga turun, menyebabkan ULN Indonesia pada Oktober 2024 merosot. ULN swasta pada bulan itu US$ 195,1 miliar, lebih rendah dari posisi September 2024 sebesar 196,7 miliar.
"Secara tahunan, ULN swasta mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 1,4% (yoy). Kontraksi pertumbuhan ULN tersebut bersumber dari perusahaan lembaga keuangan (financial corporations) dan bukan lembaga keuangan (non financial corporations) yang masing-masing mengalami kontraksi sebesar 3,1% (yoy) dan 0,9% (yoy)," ucap Ramdan.