CARAPANDANG - Wall Street naik tajam pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), setelah data ekonomi menunjukkan inflasi menurun dan pasar tenaga kerja melemah, memicu optimisme bahwa Federal Reserve dapat mendekati akhir dari siklus kenaikan suku bunga yang agresif.
Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 383,19 poin atau 1,14 persen, menjadi menetap di 34.029,69 poin. Indeks S&P 500 bertambah 54,27 poin atau 1,33 persen, menjadi berakhir di 4.146,22 poin. Indeks Komposit Nasdaq melonjak 236,94 poin atau 1,99 persen, menjadi ditutup pada 12.166,27 poin.
Di antara 11 sektor utama S&P 500, semuanya kecuali sektor real estat mengakhiri sesi di zona hijau, dengan sektor jasa-jasa komunikasi dan konsumer non-promer menikmati keuntungan terbesar, keduanya melonjak 2,3 persen.
Ketiga indeks saham utama AS melonjak lebih dari satu persen, dengan sahamsaham megacaps yang sensitif suku bunga termasuk Apple Inc, Microsoft Corp dan Amazon.com memberikan kekuatan yang paling menguntungkan dan mendorong Nasdaq yang padat teknologi naik hampir 2,0 persen, lompatan persentase satu hari terbesarnya dalam hampir sebulan.
Data yang dirilis sebelum bel menunjukkan penurunan harga produsen yang lebih curam dari perkiraan dan klaim baru untuk tunjangan pengangguran muncul di atas konsensus. Keduanya memberi sinyal bahwa rentetan kenaikan suku bunga The Fed, yang dimulai lebih dari setahun yang lalu, berfungsi sebagaimana mestinya.