"Ini kan pejabat publik, sudah saatnya dibuka untuk publik. Mau sekolah di Solo atau di Singapura, yang jelas harus ditunjukkan mana yang benar," kata Roy.
Buku setebal 700 halaman tersebut ditulis oleh Pakar telematika Roy Suryo, ahli digital forensik Rismon Sianipar dan ahli saraf nutrisi dokter Tifauzia Tyassuma.
Roy menjelaskan kejanggalan yang dimaksud terdapat perbedaan ketikan. Batang tubuh diketik mesin ketik biasa dan di depannya itu cetakan tidak pada zamannya.
Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri akan segera memanggil Pakar Telematika, Roy Suryo karena tuding Cawapres Gibran Rakabuming Raka pakai alat bantu saat debat.