Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup melemah seiring belum adanya kesepakatan terkait negosiasi pagu utang Amerika Serikat (AS).
Harga emas turun pada akhir perdagangan Selasa (23/5/2023) waktu setempat, memperpanjang kerugian untuk sesi kedua berturut-turut, tertekan oleh keperkasaan dolar AS di tengah tenggat waktu untuk meningkatkan plafon utang AS guna menghindari gagal bayar yang semakin dekat.
Bursa saham Amerika Serikat (AS) kompak dibuka memerah pada perdagangan Selasa (23/5/2023) waktu setempat, seiring pertemuan penting soal plafon utang antara Presiden AS Joe Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy yang tidak menghasilkan solusi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membatasi pemberian honor kepada menteri ataupun pejabat setingkat menteri, yang menjadi narasumber dalam sebuah acara, paling tinggi sebesar Rp1,7 juta.
Harga emas bergerak di zona merah tertekan oleh komentar hawkish pejabat The Fed, dan sikap para pelaku pasar yang masih mencermati rilis inflasi AS pada periode April 2023 yang berhasil turun ke bawah 5 persen YoY, terendah sejak April 2021.
Selama ini, mata uang paling kuat adalah dolar Amerika Serikat (AS). Keperkasaan Keperkasaan dolar AS sudah berlangsung sejak 1920an. Namun sayangnya, kekuatan yang lebih dari 100 tahun mulai terancam.
Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri tekstil belum juga usai. Terbaru, produsen sepatu dari Adidas yakni PT Panarub Industry di Tangerang terus melakukan PHK terhadap ribuan pegawainya. Direktur Utama PT Panarub Industry Budiarto Tjandra mengonfirmasi keputusan PHK tersebut.